
Yogyakarta, 4 November 2024 – Smart Agriculture Research Center (SmartAgri) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengadakan pelatihan intensif mengenai penggunaan Automatic Weather Station (AWS) dari Campbell Scientific pada tanggal 4 November 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa dan praktisi dalam pemantauan lingkungan serta pengelolaan data cuaca, yang krusial bagi pengambilan keputusan dalam pertanian berkelanjutan di era perubahan iklim.
Membangun Kompetensi Teknis untuk Ketahanan Pertanian
Pelatihan ini menarik berbagai peserta, mulai dari mahasiswa hingga peneliti dan praktisi pertanian, yang menyadari pentingnya data cuaca akurat dalam mendukung produktivitas pertanian di tengah tantangan perubahan iklim. Keterampilan dalam memantau dan memahami pola cuaca sangat dibutuhkan untuk membantu petani membuat keputusan yang tepat terkait irigasi, perawatan tanaman, dan strategi pemeliharaan lahan yang lebih efisien. Di era iklim yang tidak dapat diprediksi, kebutuhan akan data lingkungan yang andal menjadi semakin penting dalam upaya menjaga ketahanan pangan.
Para peserta mempelajari cara mengatur dan mengoperasikan AWS, mengumpulkan data lingkungan, serta melakukan analisis cuaca untuk aplikasi langsung di lapangan. Pendekatan praktis dalam pelatihan ini memberikan peserta pengalaman dalam memanfaatkan teknologi AWS untuk memantau kondisi lingkungan secara efektif. Kemampuan ini sangat esensial dalam merancang strategi yang dapat mengurangi dampak perubahan iklim pada hasil pertanian, sekaligus meningkatkan hasil panen dengan memanfaatkan data waktu nyata.
Mengintegrasikan Teknologi dengan Praktik Pertanian untuk Keberlanjutan

Antusiasme peserta mencerminkan relevansi pelatihan ini dengan masa depan mereka di sektor pertanian yang semakin modern dan berteknologi. Banyak peserta mengungkapkan bahwa teknologi seperti AWS tidak hanya meningkatkan kualitas praktik pertanian, tetapi juga membantu mempertahankan ketahanan pangan. Integrasi antara teknologi modern dan praktik pertanian tradisional dipandang sebagai kunci keberlanjutan, terutama di tengah kondisi iklim yang menantang. Selain membekali peserta dengan keterampilan teknis, pelatihan ini juga membangun rasa tanggung jawab terhadap pertanian berkelanjutan di kalangan generasi muda.
Komitmen Terhadap SDGs dan Upaya Berkelanjutan di Masa Depan
Pelatihan ini juga mencakup diskusi mengenai kontribusi kegiatan ini terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 2: Tanpa Kelaparan dan Tujuan 13: Tindakan Iklim. Dengan meningkatkan praktik pertanian melalui pemanfaatan teknologi, para pelatih menekankan bahwa inisiatif ini dapat membantu mencapai tujuan global terkait ketahanan pangan dan adaptasi iklim. Persimpangan antara pertanian dan perubahan iklim adalah area penting yang memerlukan perhatian dan tindakan konkret dari berbagai pihak.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, SmartAgri UGM akan terus mengadakan pelatihan-pelatihan serupa yang fokus pada berbagai aspek pertanian presisi dan keberlanjutan lingkungan. Melalui inisiatif ini, SmartAgri berkomitmen untuk memberdayakan mahasiswa dan praktisi di Indonesia dalam membangun masa depan pertanian yang lebih adaptif, modern, dan berkelanjutan.