Yogyakarta, 20 Mei 2025 – Smart Agriculture Research Center di Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian (EMP), Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadah Mada (FTP UGM), menerima kunjungan dari Prof. Garry Sand, seorang profesor terkemuka dari University of Minnesota, Amerika Serikat, pada tanggal 20 Mei 2025. Kunjungan ini menyusul kuliah tamu yang disampaikan Prof. Gary sebelumnya, yang membahas isu-isu global terkait tanah dan air dalam konteks perubahan iklim.
Setelah menyampaikan kuliah tamu bertajuk “CLIMATE CHANGE: A CENTRAL DRIVING FORCE, 10 GLOBAL SOIL AND WATER ISSUES”, Prof. Sand mengunjungi berbagai fasilitas di Laboratorium EMP. Beliau meninjau Sub-Lab. Kontrol dan Robotika (Lantai 1), Sub-Lab. Perbengkelan & Alsin (Basement), dan Plant Factory (Basement). Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi Prof. Gary untuk melihat secara langsung penerapan teknologi terkini di bidang pertanian di Indonesia, serta berinteraksi dengan para peneliti dan staf Smart Agriculture Resarch di Laboratorium EMP.
Setelah presentasinya, Prof. Sands, didampingi oleh Dr. Andri Prima Nugroho dan tim Smart Agriculture dan Laboratorium EMP, melakukan peninjauan langsung ke berbagai fasilitas. Di Sub-Lab. Kontrol dan Robotika, Prof. Sand mengamati sistem robotika pertanian yang sedang dikembangkan. Di Sub-Lab. Perbengkelan & Alsin, beliau melihat berbagai peralatan dan mesin pertanian yang digunakan untuk riset dan pengembangan. Kunjungan ke Plant Factory memberikan kesempatan untuk melihat sistem pertanian vertikal yang inovatif. Selama kunjungan, diskusi terfokus pada potensi penerapan teknologi sensor dan IoT untuk optimasi penggunaan air dan pemantauan kesehatan tanaman. Prof. Gary juga memberikan masukan berharga terkait pengembangan riset di Smart Agriculture dan Laboratorium EMP.
Kunjungan Prof. Garry Sands ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kerjasama internasional di bidang teknologi pertanian. Smart Agriculture Resarch Center berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada pengembangan pertanian berkelanjutan di Indonesia. Kunjungan ini juga menunjukkan komitmen UGM dalam mendorong kolaborasi global untuk mengatasi tantangan pertanian di era perubahan iklim.